Sistempengadaan langsung secara elektronik, atau; Secara manual dan dicatatkan dalam sistem pengadaan secara elektronik. Sementara itu, untuk tahapan pengadaan langsung jasa Konstruksi meliputi : Undangan yang disampaikan kepada Penyedia. Penyampaian dokumen penawaran administrasi, teknis, biaya/harga, dan data kualifikasi.
Sunday, May 28, 2023 Konstruksi Lantai beton yang kusam dan rentan terhadap kerusakan dapat menjadi masalah yang serius dalam suatu bangunan. Namun, ada solusi yang inovatif dan efektif untuk mengatasi masalah ini. Penggunaan epoxy sebagai cat pelapis lantai telah terbukti memberikan perlindungan yang optimal dan tampilan yang menarik pada lantai adalah campuran bahan resin dan hardener yang menghasilkan cairan yang kuat dan tahan lama. Ketika diaplikasikan dengan benar, cat epoxy membentuk lapisan tipis yang melindungi lantai beton dari resapan zat cair dan bahan kimia yang dapat merusaknya. Selain itu, cat epoxy juga memberikan kekuatan tambahan pada lantai beton, membuatnya lebih tahan terhadap tekanan dan Tahapan Pengaplikasian Epoxy Lantai yang Baik dan BenarPenggunaan epoxy sebagai cat pelapis lantai telah menjadi pilihan yang populer untuk memberikan perlindungan maksimal dan penampilan yang menarik pada lantai beton. Nah, berikut ini adalah cara mengaplikasikan eepoxy lantai yang baik dan benar1. Menciptakan Area yang Bersih dan Siap DicatMengosongkan area permukaan lantai merupakan langkah awal yang perlu dilakukan sebelum memulai proses pengecatan dengan epoxy. Anda perlu memindahkan atau menggeser barang-barang seperti meja, kursi, lemari, atau perabotan lainnya ke tempat lain sementara waktu. Tujuannya adalah agar area yang akan dicat benar-benar kosong dan lapang, memungkinkan Anda untuk bekerja dengan leluasa dan meratakan cat epoxy ke seluruh permukaan area juga membantu mencegah terjadinya kemungkinan terkena cipratan atau tumpahan cat epoxy pada barang-barang yang ada di sekitarnya. Hal ini sangat penting, karena cat epoxy cenderung mengering dengan cepat dan sulit dihilangkan setelah mengering. 2. Mempersiapkan Permukaan LantaiSetelah dilakukan pengosongan area, maka tahapan pengaplikasian epoxy lantai selanjutnya adalahPengamplasan PermukaanSalah satu metode umum yang dilakukan oleh aplikator profesional adalah pengamplasan permukaan lantai. Hal ini bertujuan untuk menciptakan adhesi yang kuat antara lantai dan cat menggunakan alat pengamplas, permukaan lantai diamplas hingga rata dan bebas dari ketidaksempurnaan seperti noda, goresan, atau lapisan yang tidak merata. Pengamplasan juga membantu memperbaiki tekstur lantai, memastikan bahwa epoxy dapat menempel dengan KimiaJika ada kontaminasi minyak atau noda lain pada permukaan lantai, pembersihan kimiawi perlu dilakukan. Penggunaan bahan kimia yang sesuai akan membantu menghilangkan sisa-sisa minyak dan memastikan lantai dalam keadaan bersih sebelum aplikasi untuk mengikuti petunjuk penggunaan dan pengamanan yang benar saat menggunakan bahan kimia dan Perbaikan PermukaanSebelum melanjutkan proses pengecatan, lakukan pemeriksaan menyeluruh pada permukaan lantai. Periksa adanya retakan, lubang, atau kerusakan lainnya yang perlu diperbaiki. Jika ditemukan kerusakan, gunakan bahan perekat beton yang sesuai untuk semua permukaan halus dan bebas dari kerusakan yang dapat mempengaruhi hasil akhir pengecatan DebuSetelah pengamplasan dan pembersihan, pastikan untuk membersihkan debu yang mungkin tersisa pada permukaan lantai. Gunakan penyedot debu atau lap yang lembab untuk menghilangkan debu yang debu yang menyeluruh penting untuk memastikan adhesi yang baik antara cat epoxy dan permukaan Menyempurnakan Permukaan Lantai yang Tidak Rata dengan Teknik PrimingMenghasilkan lantai yang mulus dan rata adalah tujuan utama dalam proses pengecatan dengan epoxy. Namun, terkadang permukaan lantai mengalami ketidakrataan, celah, atau retakan yang perlu diperbaiki sebelum aplikasi cat epoxy. Inilah mengapa priming menjadi langkah penting dalam mempersiapkan permukaan yang tidak rata sebelum terdapat celah atau lubang pada permukaan lantai, langkah pertama adalah mengisinya menggunakan epoxy grout. Epoxy grout adalah bahan pengisi yang kuat dan tahan lama yang dapat mengisi celah dan lubang dengan untuk membersihkan permukaan lantai dengan baik sebelum mengaplikasikan epoxy grout agar adhesi yang baik tercapai. Setelah pengeringan, permukaan akan menjadi lebih rata dan siap untuk proses lantai mengalami retakan, langkah pertama adalah memotong retakan tersebut menggunakan pemotong berlian. Pemotongan ini dilakukan untuk memperluas retakan dan membentuk saluran yang akan diisi dengan epoxy retakan dipotong, gunakan kuas atau sikat untuk membersihkan debu dan partikel yang terjebak di dalam retakan. Kemudian, isi retakan dengan epoxy grout, memastikan grout meresap dengan baik dan mengisi seluruh retakan. Setelah pengeringan, permukaan lantai akan menjadi lebih kuat dan retakan semua perbaikan dilakukan, pastikan untuk memastikan bahwa permukaan lantai benar-benar rata dan halus. Gunakan alat pengamplas atau grinder untuk meratakan permukaan dan menghilangkan ketidakrataan yang mungkin penting untuk memastikan adhesi yang maksimal antara permukaan lantai dan lapisan epoxy yang akan datang. Selain itu, permukaan yang rata juga memberikan hasil pengecatan yang lebih estetis dan tahan Lapiskan Plamir Epoxy Pada LantaiSetelah tahap priming selesai, langkah selanjutnya dalam proses pengecatan lantai dengan epoxy adalah melapisi permukaan dengan plamir epoxy. Plamir epoxy merupakan bahan pengisi yang sangat efektif untuk menciptakan permukaan lantai yang mulus, bebas dari cela, dan siap menerima lapisan epoxy yang akan tahapannya adalah sebagai berikutPersiapan Setelah Cat PrimerSebelum melapisi permukaan dengan plamir epoxy, pastikan bahwa cat primer telah sepenuhnya kering sesuai petunjuk produsen. Perhatikan waktu pengeringan yang disarankan agar hasil akhir menjadi maksimal. Bersihkan permukaan lantai dari debu, kotoran, atau partikel lain yang mungkin menempel pada cat primer yang sudah Plamir EpoxyGunakan alat aplikator seperti kape scrap atau raskam untuk mengaplikasikan plamir epoxy secara merata dan menyeluruh di atas permukaan lantai. Plamir epoxy memiliki tekstur yang halus dan mudah diaplikasikan. Pastikan untuk mengisi semua celah kecil, goresan, atau ketidakrataan yang mungkin ada pada permukaan lantai. Usahakan agar plamir terdistribusi secara merata sehingga lantai memiliki permukaan yang mulus dan tidak ada bagian yang dan KeringkanSetelah melapisi lantai dengan plamir epoxy, biarkan plamir mengering selama beberapa jam atau sesuai petunjuk produsen. Penting untuk memberikan waktu yang cukup agar plamir benar-benar kering dan mengeras di permukaan lantai. Pastikan untuk tidak menginjak atau membebani permukaan yang sedang dalam proses pengeringan agar hasilnya tetap mulus dan Lakukan Sortir PlamirProses pengaplikasian epoxy lantai berikutnya adalah sortir plamir, untuk memastikan permukaan yang benar-benar rata dan meminimalkan kemungkinan terjadinya perbedaan warna yang tidak diinginkan setelah pengecatan jasa epoxy lantai perlu melakukanPemeriksaan Kualitas PlamirSetelah plamir kering, langkah pertama dalam sortir plamir adalah memeriksa kualitasnya secara menyeluruh. Perhatikan setiap bagian permukaan lantai yang dilapisi plamir dengan cermat. Periksa apakah ada area yang masih tidak rata, memiliki ketebalan yang tidak seragam, atau mungkin terdapat bagian yang terlewat saat melapis dengan KetidakrataanJika ditemukan bagian yang tidak rata atau kurang sempurna, segera ambil tindakan untuk memperbaikinya. Gunakan alat pengamplas halus atau spatula untuk menambahkan plamir pada area yang membutuhkan perbaikan. Pastikan untuk meratakan plamir secara merata dengan permukaan lantai, sehingga tidak ada ketidakrataan yang Keberhasilan PengecatanSortir plamir bertujuan untuk menciptakan permukaan yang benar-benar rata dan meratakan ketebalan plamir secara keseluruhan. Hal ini sangat penting, karena ketidakrataan plamir dapat mempengaruhi hasil akhir pengecatan dengan permukaan tidak rata, warna epoxy yang diaplikasikan kemungkinan akan terlihat belang atau tidak merata. Dengan melakukan sortir plamir yang teliti, Anda dapat menghindari masalah ini dan mencapai hasil pengecatan yang profesional dan Lapiskan Cat Primer Pada LantaiSatu tahap penting berikutnya dalam proses pengaplikasian epoxy lantai adalah melapisi permukaan lantai dengan cat primer. Meskipun sering dianggap sebagai tahapan yang tidak penting, sebenarnya penggunaan cat primer ini memiliki banyak manfaat, yaituMeningkatkan Daya TahanCat primer membentuk lapisan yang kuat di atas substrat lantai. Dengan melapisi permukaan dengan cat primer, lantai akan memiliki daya tahan yang lebih baik terhadap beban berat, goresan, dan penting terutama jika lantai akan digunakan di area dengan lalu lintas kendaraan atau peralatan yang berat. Cat primer membantu mencegah kerusakan struktural dan memperpanjang umur yang Lebih BaikCat primer berfungsi sebagai penghubung antara lapisan epoxy dan substrat lantai. Dengan menggunakan cat primer yang tepat, adhesi antara lantai dan cat epoxy akan lebih kuat dan lebih tahan lama. Ini memastikan bahwa lapisan epoxy akan melekat dengan baik pada permukaan lantai dan menghindari masalah seperti mengelupas atau mengelupas seiring Risiko Gas dan Gelembung Penggunaan cat primer juga membantu menghilangkan risiko gas dan gelembung yang mungkin muncul saat proses primer membentuk lapisan yang rata dan merata di atas substrat, mencegah gas atau udara terjebak di antara lantai dan lapisan epoxy. Ini menghasilkan penampilan yang lebih baik dan permukaan yang halus dan bebas Bahan PelapisMelapisi permukaan lantai dengan cat primer juga dapat mengurangi jumlah bahan pelapis yang dibutuhkan pada tahap pengecatan primer memberikan lapisan dasar yang solid dan merata, sehingga lapisan epoxy yang diterapkan selanjutnya dapat lebih efisien dan efektif menutupi permukaan. Ini dapat menghemat biaya dan meminimalkan pemborosan bahan Setelah melalui serangkaian proses yang cermat dan teliti, tahap akhir dari pengerjaan pengecatan epoxy adalah finishing. Pada tahap ini, fokus utama adalah mencapai ketebalan epoxy yang diinginkan dan memberikan hasil akhir yang memukau. Dengan menggunakan lapisan Top Coat, permukaan lantai akan mendapatkan perlindungan ekstra dan penampilan yang mengagumkan. Pada tahap ini, Anda memiliki beberapa pilihan dalam mengaplikasikan Top Coat. Anda dapat menggunakan kuas, semprot, atau roller, tergantung pada preferensi dan kebutuhan proyek pengecatan Anda. Setiap metode aplikasi memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Pastikan Anda menggunakan teknik yang tepat untuk mencapai hasil yang Anda ingin mencapai ketebalan yang lebih tinggi atau menutupi area yang tidak merata, Anda dapat mengulangi proses aplikasi Top Coat. Ini memungkinkan Anda untuk membangun lapisan epoxy yang lebih tebal dan merata. Namun, perlu diingat bahwa setiap lapisan harus dikeringkan sepenuhnya sebelum melanjutkan ke lapisan berikutnya. Pengeringan yang tidak sempurna dapat mengakibatkan ketidaksempurnaan atau cacat pada permukaan lantai.

Padadasarnya, pengadaan tidak hanya menyediakan barang-barang saja. Melainkan juga dapat bermakna sebagai metode pembelian, sebagai pemesanan, sumbangan, hadiah, tukar menukar dan titipan loh. 5 Macam Teknik Pengadaan Bahan Pustaka. Secara mendasar, pengadaan buku perpustakaan bisa dilakukan dengan beberapa langkah, yaitu sebagai berikut : 1. Pembelian

Pembahasan Lengkap Manajemen Persediaan Bahan Baku Persediaan bahan mentah atau raw material adalah total biaya dari semua bahan baku yang Anda miliki dalam persediaan, tetapi belum digunakan dalam produksi. Pada artikel kita akan membahas panduan manajemen persediaan bahan baku untuk produsen dan pemilik perusahaan penskalaan yang ambisius yang sedang mencari pemahaman yang lebih baik tentang cara menangani manajemen inventori mereka. Panduan ini berlaku untuk produsen dari semua lini dan menunjukkan kepada Anda bagaimana manajemen stok bahan baku Anda harus berubah seiring pertumbuhan bisnis Anda. Berikut semua yang perlu Anda ketahui tentang manajemen inventaris bahan baku untuk membawa bisnis Anda ke level berikutnya. Apa itu Manajemen Persediaan Bahan Baku? Ada dua jenis bahan baku bahan langsung atau direct materials DM dan bahan tidak atau indirect materials IM. Bahan langsung Komponen yang merupakan bagian dari produk akhir Anda. Contoh bahan langsung adalah kulit yang digunakan untuk membuat tas kulit, sutra yang digunakan untuk membuat syal sutra, kayu yang digunakan untuk membuat meja makan dari kayu. Bahan Tidak Langsung Komponen yang bukan merupakan bagian dari produk akhir Anda, tetapi digunakan selama proses pembuatan. Contoh bahan tidak langsung adalah lem, minyak, bahan pembersih, alat sekali pakai, bola lampu, dll. Saat pesanan Anda meningkat, Anda dapat memesan satu ton bahan tambahan, dengan asumsi bahwa semakin banyak stok pengaman yang Anda miliki, semakin baik. Jika barang dalam persediaan tidak terjual tepat waktu, barang tersebut menjadi “usang” atau rusak dan menjadi tidak dapat dijual. Ini berarti kerugian besar bagi bisnis. Belum lagi banyaknya biaya yang dikeluarkan selama penyimpanan, pemeliharaan, dan pengangkutan produk atau persediaan material. Itu semua meningkatkan biaya produksi Anda. Bahan bakuAnda mungkin tidak rusak seperti produk supermarket, tetapi hasil dari menyimpan stok bahan mentah dalam jumlah besar adalah sama. Baca juga Tips Untuk Menjadi Pengambil Keputusan atau Determination Maker yang Baik dalam Bisnis Bagaimana Menghitung Nilai Persediaan Bahan Baku Produsen, terlepas dari ukuran atau sklala pabrik mereka, perlu memperhitungkan bahan baku, pasokan bisnis, dan produk jadi mereka. Untuk melakukan ini, Anda harus menentukan nilai persediaan akhir pada akhir setiap periode. Anda perlu menambahkan jumlah unit yang Anda buat dan bahan mentah yang Anda beli selama periode tersebut ke jumlah unit di awal periode. Misalnya, Anda adalah produsen sepatu dan ingin memperhitungkan jumlah tali sepatu yang Anda miliki l tali + 100 tali = 150 tali Sekarang, kurangi jumlah tersebut dengan jumlah persediaan yang telah Anda gunakan selama periode ini untuk mengetahui persediaan akhir Anda. Misalkan Anda menggunakan lx tali selama produksi 150 tali – lx tali = 90 tali Saatnya untuk mengungkap nilai inventaris yang tersisa, dan ini sederhana, gandakan inventaris yang tersisa dengan biaya untuk satu unit bahan baku Tali xc ten 1500 = Dan begitulah, nilai tingkat persediaan bahan baku yang tersisa mencapai Formula yang relatif mudah diikuti saat menghitung nilai bahan mentah Anda. Namun, bagaimana bagi Anda yang memiliki bahan berbeda atau bahkan produk dengan harga berbeda? Menghitung nilai untuk setiap particular berbeda bisa jadi rumit. Dalam hal ini, yang terbaik adalah menggunakan metode inventaris berbobot untuk mengevaluasi nilai bahan mentah Anda. Baca juga Mengetahui Secara Mendalam Komunikasi Pemasaran Terintegrasi Bagaimana Auto Menghitung Nilai Bahan Baku dengan Biaya Rata-Rata Tertimbang? Menghitung nilai barang dengan metode persediaan tertimbang bisa jadi rumit. Jadi, misalkan Anda menjual dua produk, A dan B – Produk A berharga dan dijual dengan harga eighty%; dan – Produk B berharga dan dijual dengan tarif 20%. Rumus skenario ini akan terlihat seperti ini x 0,viii + ten 0,ii = Jika menggunakan rumus persediaan tertimbang tampak menakutkan, ada solusi otomatis yang tersedia di pasar, mereka akan membantu Anda dengan manajemen persediaan bahan baku, dan juga secara otomatis menghitung biaya persediaan tertimbang untuk Anda, salah satunya dengan menggunakan software akuntansi seperti Authentic Online. Baca juga Brand Identity Pengertian, Manfaat Dan Tips Dalam Membangunnya Teknik Manajemen Persediaan Bahan Baku Terbaik ane. Jangan Terobsesi dengan “Work-in-progress” Biasanya, perusahaan memulai dengan pelacakan inventaris produk jadi, kemudian menerapkan manajemen stok bahan baku dasar, diikuti dengan manajemen pekerjaan dalam proses yang lebih kompleks. Kami sangat menyarankan untuk tidak mencoba langsung ke tahap yang terakhir. Meskipun manajemen inventori yang tepat memiliki manfaat besar, hal itu juga menimbulkan biaya – biaya waktu dan sumber daya untuk menjaganya tetap berjalan dan mutakhir. Jadi, jika memungkinkan, mulailah dengan manajemen persediaan bahan baku dasar dan jangan mencoba untuk segera melacak berbagai tahapan produksi. Cukup periksa bahan mentah dan produk jadi Anda. Lebih baik memiliki sesuatu yang sederhana berfungsi dengan baik daripada memiliki sesuatu yang kompleks namun tidak bekerja dengan baik. Jaga agar semuanya tetap ramping dan tingkatkan kerumitan manajemen inventaris hanya jika ada kebutuhan bisnis yang jelas untuk melakukannya. two. Perbarui Safety Stock dan Reorder Level Points Safety Stock atau Stok pengaman menggambarkan jumlah minimum inventori yang disimpan bisnis di gudang untuk melindungi dari lonjakan permintaan atau kekurangan pasokan. Sedangkan Reorder Level Points atau titik pemesanan ulang yang baik memastikan bahwa bisnis Anda biasanya tidak turun di bawah tingkat persediaan pengaman Anda. Sebagian besar produsen menerapkan beberapa jenis prinsip persediaan minimum untuk bahan mentah yang digunakan dalam produksi. Tips dari kami Pelajari cara menghitung stok pengaman dan menyusun ulang level poin. Ini mengurangi risiko kekurangan stok pada bisnis Anda dan kebutuhan untuk sering memesan di belakang. Produsen sering gagal menghitung bahan baku yang digunakan secara teratur. Akibatnya, tingkat persediaan bahan baku ini tidak selalu upwardly-to-engagement. Semua peristiwa di bawah ini harus memicu penyesuaian Perubahan book penjualan yang signifikan; Perubahan besar dalam waktu tunggu pasokan; dan Perubahan volume produksi. Selain itu, jangan lupa untuk menyesuaikan stok pengaman dan menyusun ulang level poin untuk memperhitungkan perubahan musiman seperti musim liburan yang akan datang, misalnya. Menjaga tingkat ini tetap up to date memastikan Anda selalu memiliki jumlah persediaan bahan baku yang tepat di gudang Anda, sehingga Anda tidak akan memiliki terlalu banyak uang yang terikat. Baca juga Segala Hal Yang Perlu Anda Ketahui Tentang Manajemen Usaha 3. Jangan Mencoba Menempatkan Semua Bahan pada Resep Produksi Beak of Materials Memiliki manajemen persediaan bahan baku yang tepat tidak berarti Anda harus melacak setiap bahan yang dikonsumsi dalam produksi Anda. Misalnya, mungkin ada beberapa bahan tidak langsung yang digunakan selama proses produksi paku, sekrup, kancing, dan sebagainya yang tidak memerlukan biaya banyak dan biasanya dibeli dengan kotak dalam volume tinggi. Seringkali masuk akal untuk tidak memiliki materi seperti itu di pecker-of-textile Anda. Alih-alih, berikan biaya pada saat pembelian dan jangan mencoba melacak setiap bagian yang dikonsumsi dalam produksi. Penting untuk mendapatkan stok bahan baku berbiaya tinggi pada resep produksi sehingga Anda tahu sejak awal apakah ini adalah produk yang menguntungkan. Jangan menghabiskan waktu berjam-jam untuk menghemat uang. Fokus pada apa yang memiliki efek lebih besar pada margin Anda. 4. Gunakan Metrik Standar Industri untuk Mengetahui Apa yang Cocok untuk Anda Setiap bisnis itu unik, dan apa yang berhasil untuk satu bisnis mungkin tidak berhasil untuk bisnis lainnya. Prinsip panduan dasar dari ini adalah kesederhanaan, keterusterangan, dan kebebasan. Tidak ada cara pasti pada satu teknik. Ini adalah kunci untuk mengatasi setiap situasi yang menantang untuk bisnis manufaktur Anda. Ambil apa yang berhasil dan buang yang tidak. Kuncinya bagi Anda adalah menggunakan semua alat yang Anda inginkan untuk membentuk gaya unik manufaktur Anda. Anda dapat menemukan formula rahasia untuk permainan persediaan bahan baku optimal Anda. Begitulah cara bisnis modern bisa naik ke puncak. Baca juga Bluish Trunk of water Strategy Pengertian, Cara Mengembangkan, Contoh, Kelebihan dan Kekurangannya Mengatasi Tantangan dengan Manajemen Data Bahan Baku Seperti yang mungkin sudah Anda pelajari dari artikel ini, mempraktikkan manajemen persediaan bahan baku yang benar bisa menjadi urusan yang sulit. Jadi, sebelum kita beralih ke solusi terbaik untuk menangani bahan baku Anda, berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan saat meningkatkan manajemen persediaan bahan baku Anda Perencanaan dan Peramalan Meningkatkan manajemen persediaan bahan baku Anda adalah satu hal, tetapi memiliki sistem manajemen dinamis yang mempertimbangkan perencanaan permintaan Anda akan membantu Anda mempertahankan jumlah persediaan yang ideal setiap saat. Manajemen Berdasarkan Data Untuk mendapatkan stok bahan mentah dalam jumlah yang tepat saat Anda membutuhkannya hanya mungkin dengan mengumpulkan data dari penjualan, jalur produksi, dan di mana pun di rantai pasokan Anda. Itu mungkin dilakukan dengan spreadsheet yang tidak efisien. Namun, terkadang sulit untuk membuat pembaruan transmission yang konstan. Baca juga Pengertian Inovasi Produk, Manfaat dan Tips Mengoptimalkannya Penetapan biaya Anda mungkin tahu cara menghitung nilai bahan mentah Anda, tetapi itu tidak berarti Anda memiliki perhitungan biaya yang akurat tentang berapa biaya untuk memproduksi produk Anda. Biaya lain yang perlu Anda lacak termasuk bahan mentah, biaya tambahan produksi, dan tenaga kerja yang digunakan dalam produksi, dan karena berbagai faktor, biaya ini sering berubah artinya item dalam inventaris Anda tidak memiliki nilai yang sama dengan yang lain. Melacak ketiga hal ini saja akan sangat memakan waktu dan sulit. Inilah sebabnya mengapa banyak produsen menggunakan software manajemen inventori untuk membantu mengotomatiskan dan melacak perangkat lunak manajemen inventori atau bahan baku mereka. Anda juga bisa menggunakan software akuntansi seperti Authentic Online yang memiliki fitur akuntansi dan manajemen stok terlengkap. Dengan menggunakan Accurate Online, Anda bisa mendapatakan solusi pembukuan dan manajemen stok secara sekaligus seperti fitur manajemen stok, fitur manufaktur, fitur manajemen stok dan aset, multi gudang dan masih banyak lagi. Tertarik mencoba menggunakan Authentic Online? Anda bisa mencobanya secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini
Contohbahan makanan yang masuk dalam kelompok ini adalah teh, susu, bumbu-bumbu kering, beras, dan garam Bahan makanan kering datang setiap 2-3 hari sekali atau rata-rata dua kali dalam seminggu pemesanan bahan makanan kering →melihat stok gudang terlebih dahulu sebagai pertimbangan dalam pemesanan bahan makanan
Monday, November 7, 2016 Pengadaan - Pengguna Anggaran PA/ Kuasa Pengguna Anggaran KPA mempunyai tugas dan kewajiban dalam menyusun Rencana Umum Pengadaan RUP barang/jasa sesuai dengan kebutuhan pada K/L/D/I masing-masing. RUP yang disusun meliputi pemaketan pekerjaan. Pemaketan adalah mengelompokkan pekerjaan yang sejenis untuk keberhasilan dalam mencapai hasil/output pekerjaan berdasarkan prinsip-prinsip pengadaan antara lain prinsip efektif dan efisien. Dalam Perpres No. 54 tahun 2010 pasal 24, dijelaskan PA melakukan pemaketan Barang/Jasa dalam Rencana Umum Pengadaan Barang/Jasa kegiatan dan anggaran K/L/D/I. Pemaketan dilakukan dengan menetapkan sebanyak-banyaknya paket usaha untuk Usaha Mikro dan Usaha Kecil serta koperasi kecil tanpa mengabaikan prinsip efisiensi, persaingan sehat, kesatuan sistem dan kualitas kemampuan teknis. Dalam melakukan pemaketan Barang/Jasa, PA dilarang a. menyatukan atau memusatkan beberapa kegiatan yang tersebar di beberapa lokasi/daerah yang menurut sifat pekerjaan dan tingkat efisiensinya seharusnya dilakukan di beberapa lokasi/daerah masing-masing; b. menyatukan beberapa paket pengadaan yang menurut sifat dan jenis pekerjaannya bisa dipisahkan dan/atau besaran nilainya seharusnya dilakukan oleh Usaha Mikro dan Usaha Kecil serta koperasi kecil; c. memecah Pengadaan Barang/Jasa menjadi beberapa paket dengan maksud menghindari pelelangan; dan/atau d. menentukan kriteria, persyaratan atau prosedur pengadaan yang diskriminatif dan/atau dengan pertimbangan yang tidak obyektif. Adapun cara pemaketan dalam pengadaan barangjasa pemerintah, bila kita memiliki dokumen anggaran yaitu DPA/DIPA maka langkah pemaketan sebagai berikut Langkah Pertama Kegiatan-kegiatan yang ada dalam DPA/DIPA dikelompokkan ke dalam dua kelompok yaitu kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dengan Swakelola, atau Penyedia Apabila pekerjaan dilakukan dengan swakelola, berdasarkan pasal 29 perpres 54/2010 dan perpres 70/2012, Pengadaan Barang/Jasa oleh K/L/D/I selaku Penanggung Jawab Anggaran dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut a. pengadaan bahan/barang, Jasa Lainnya, peralatan/suku cadang dan tenaga ahli dilakukan oleh ULP/Pejabat Pengadaan; b. pengadaan sebagaimana dimaksud pada huruf a berpedoman pada ketentuan dalam Peraturan Presiden 54/2010 dan perpres 70/2012. Langkah kedua Kegiatan-kegiatan tersebut yang melalui penyedia dipecah lagi, lalu dikelompokkan berdasarkan jenis pengadaannya, yaitu a. barang b. pekerjaan konstruksi c. jasa konsultansi d. jasa lainnya Langkah ketiga Jenis-jenis pengadaan tersebut dipecah lagi dan dikelompokkan ke dalam ruang lingkup kompetensi penyedia Dikelompokkan kepada bidang/subbidang penyedia. Contoh untuk pengadaan barang ada beberapa kompetensi sebagai berikut Pengadaan Alat tulis kantor ATK, AC pendingin ruangan dan Motor Roda Dua. Berdasarkan contoh di atas ada 3 kompetensi penyedia, berarti ada tiga penyedia yang berbeda yang kita perlukan berdasarkan kompetensi penyedia. Ada penyedia ATK, yang tentunya bukan penyedia AC sehingga diperlukan penyedia AC, demikian juga diperlukan penyedia sepeda motor dealer. Langkah keempat Berdasarkan ruang lingkup kompetensi, penyedia dikelompokkan kembali berdasar nilai anggarannya ke dalam metode pengadaannya. Contoh pengadaan ATK bila nilainya di atas Rp. 200 juta dilakukan dengan pelelangan sederhana, namun bila dibawah Rp. 200 juta dilakukan dengan pengadaan langsung. Untuk paket pengadaan yang memenuhi syarat khusus dan tertentu sebagaimana disebut dalam pasal 38/pasal 44 maka dilakukan dengan penunjukan langsung, atau jika barang/jasanya terdapat di katalog dilakukan dengan e-purchasing.
Langkahproses pengadaan dimulai dengan mereview daftar sediaan farmasi dan BMHP yang akan diadakan, menentukan jumlah masing - masing item yang akan dibeli, menyesuaikan dengan situasi keuangan, memilih metode pengadaan, memilih distributor, membuat syarat kontrak kerja, memonitor pengiriman barang, menerima barang, melakukan pembayaran serta menyimpan kemudian mendistribusikan.

5 g. Perlengkapan pendukung perkakas yang diperlukan selama bekerja di laboratorium IPA, seperti Alat pemadam kebakaran, perkakas P3K, alat kebersihan, serta alat bantu lainnya seperti obeng, palu, tang, gergaji. 2. Pengadaan Alat dan Bahan Praktikum IPA Kegiatan untuk menentukan peralatan dan bahan yang harus diadakan di laboratorium memerlukan kerja sama yang baik antara pengguna, dalam hal ini adalah guru yang merencanakan kegiatan praktek dengan teknisi laboran yang akan mempersiapkan alat dan bahan kegiatan. Oleh karena itu pengadaan peralatan dan bahan untuk menunjang kegiatan praktek harus mendapat masukan dari para guru penanggungjawab mata pelajaran IPA. Untuk itu maka sangat diperlukan koordinasi antar guru yang bertanggungjawab dalam penggunaan laboratorium dengan teknisi laboran. Menurut Bambang Supriatno 2013 2-8, langkah perencanaan dapat dilaksanakan dalam tahapan berikut a. Identifikasi Tahapan ini adalah langkah awal untuk mencoba mengidentifikasi alat dan bahan apa saja yang dibutuhkan pada kegiatan prraktikum. Langkah ini idealnya dilakukan bersama guru-guru IPA. Guru penanggungjawab praktek mempelajari kurikulum, kemudian menentukan topik-topik praktek yang akan dilakukan. Berdasarkan topik praktek yang akan dilaksanakan, maka disusunlah manual atau petunjuk praktikum untuk setiap topik. Berdasarkan manual atau petunjuk praktikum yang ada dari semua mata pelajaran yang menggunakan laboratorium dapat teridentifikasi kebutuhan bahan dan alat minimal yang harus ada di laboratorium. Dengan demikian usulan mengenai kebutuhan alat dapat bersumber dari setiap guru mata pelajaran yang akan menggunakan laboratorium sebagai sarana praktek atau diidentifikasi sendiri oleh laboran berdasarkan manual atau petunjuk praktikum yang diberikan oleh guru. Contoh identifikasi kebutuhan alat dan bahan praktikum berdasarkan kurikulum KTSP dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini. 6 Tabel 2. Contoh Identifikasi Kebutuhan Alat dan Bahan Praktikum IPA Kelas VII Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Rasionalisasi KBM untuk Pemilihan Alat Kegiatanpercobaan Alat Bahan Kelas VII, Semester 2 5. Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan Melaksanakan pengamatan objek secara terencana dan sistematis untuk memperoleh informasi gejala alam biotik dan a- biotik  Melakukan pengamatan gejala alam kebendaan pada objek biotik di lingkungan sekitar  Melakukan pengamatan gejala alam berbentuk kebendaan pada objek abiotik di lingkungan sekitar  Melakukan pengamatan fenomena pada objek biotik di lingkungan sekitar  Melakukan pengamatan kejadian pada objek abiotik di lingkungan sekitar Pengamatan gejala alam biotik dan abiotik  Mengamati karakteristik kebendaan pada objek biotic dan abiotik Kualitatif seperti; ukuran, bentuk, warna, aroma, kekerasan, dsb.  Mengamati karakteristik kejadianfenomena pada objek biotic dan abiotik seperti gerak matahari, perubahan suhu, perubahan wujud, penguapan, reproduksi, pertumbuhan, respirasi dsb. Lup Termometer Hygrometer pH indicator b. Pemilihan alat dan bahan Berdasarkan hasil identifikasi peralatan dan bahan untuk kegiatan praktek laboratorium dapat ditentukan mengenai jenis alat dan bahan yang dibutuhkan, tetapi karakteristik alat dan bahan yang dimaksud belum dapat ditentukan secara tepat. Apabila sudah mendapat masukan mengenai peralatan yang dibutuhkan maka selanjutnya adalah menentukan spesifikasi alat yang tepat untuk kegiatan. Namun demikian berdasarkan pengalaman dapat ditentukan mengenai karakteristik beberapa alat. Peralatan di pasaran sangat beragam dalam hal bentuk, ukuran dan kualitas bahan. Oleh karena itu diperlukan kemampuan untuk merencanakan memilih spesifikasi peralatan yang tepat. Spesifikasi alat umumnya berhubungan dengan bentuk, ukuran dimensi, akurasi, batas-batas kemampuan, sumber daya untuk peralatan fisikalistrik dan bahan yang digunakan. Untuk dapat menentukan secara tepat perlu dipelajari berbagai keterangan mengenai alat dengan cara melihat gambar-gambar yang dapat diperoleh dari berbagai sumber, misalnya buku atau internet. Beberapa perusahaan kadang memberikan katalog atau daftar alat dengan spesifikasinya, bahkan sering dilengkapi dengan gambar. Ketika merencanakan pengajuan alat, haruslah didasarkan pada kebutuhan, bukan mengacu pada yang tersedia pada katalog atau brosur penawaran barang. Hal ini bukan berarti tidak boleh memilih apa yang ada di dalam catalog, tetapi harus diutamakan kebutuhannya. Apabila barang yang ditawarkan pada katalog spesifikasinya sesuai dengan 7 kebutuhan, tidak ada salahnya untuk direncanakan dibeli. Kesalahan menentukan spesifikasi alat mengakibatkan biaya investasi menjadi tinggi. Karena praktikum bertujuan memvisaulisasikan suatu proses atau fenomena yang abstrak menjadi konkrit dan berlatih untuk melakukan pengukuran, dalam praktikum tingkat sekolah menengah tidak diperlukan peralatan yang memiliki akurasi yang sangat baik setara dengan peralatan untuk penelitian atau riset perguruan tinggi. Peralatan dengan spesifikasi kualitas baik dan akurasi yang tinggi berdampak pada nilai barang menjadi mahal. Untuk menentukan jenis alat yang harus diadakan perlu dipertimbangkan mengenai frekuensi keterpakaian, dapat atau tidaknya digantikan oleh alat lain, ketersediaan anggaran dan garansi yang disediakan oleh perusahaan. Garansi, yang mencakup kemudahan ketersediaan suku cadang, kredibilitas perusahaan dan keberadaan agen di Indonesia patut dipertimbangkan dalam menentukan pilihan alat yang akan dibeli. c. Membuat daftar usulan alat Apabila sudah dapat ditentukan spesifikasi alat yang diperlukan maka selanjutnya adalah menyusun daftar usulan alat laboratorium. Usulan daftar alat laboratorium dimaksudkan untuk memudahkan dalam meneliti dan menentukan anggaran. Usulan alat laboratorium harus menyatakan spesifikasi yang jelas mengenai alat yang diusulkan, serta jumlah satuan yang diperlukan dan harga satuan sehingga memperkecil kesalahan dalam proses pengadaan. Usulan hendaknya dinyatakan dalam format usulan seperti dalam contoh berikut DAFTAR USULAN ALAT LABORATORIUM SekolahMadrasah Tahun ajaran No. Nama Alat Spesifikasi Jumlah Harga satuan Harga total 1 Mikroskop Monokuler Okuler 10X wide field Revolver dengan tiga tempat lensa, dengan objektif 10X, 20X dan 45X Makrometer dan micrometer terpisah 5 2 3 dst Total d. Perencanaan usulan bahan kimia Bahan-bahan kimia biasanya dibuat dalam beberapa tingkat kemurnian. Gradasi tingkat kemurnian mulai dari sangat murni hingga kemurnian dengan nilai tertentu. Tingkat 8 kemurnian yang tinggi biasanya digunakan untuk penelitian, sementara untuk kegiatan praktikum sekolah tidak diperlukan bahan kimia murni. Semakin tinggi tingkat kemurnian bahan kimia proses penyediaannya semakin sulit, hal ini berakibat pada harga bahan kimia tersebut semakin mahal. Kategori tingkat kemurnian bahan kimia dinyatakan sebagai berikut 1 Analytical Reagent analaR. Tingkat ini digunakan kegiatan teknik analitik yang memerlukan ketelitian tinggi. 2 Chemically Pure atau kemurnian minimum, merupakan standar kemurnian. 3 Technically Teknis atau tingkat komersil, merupakan tingkat paling rendah dan tidak ada spefikasi lain pada wadahnya. Makna huruf-huruf penting lainnya yang sering ditemukan pada label botol kimia adalah 1 British Pharmacopeia menunjukkan bahwa bahan tersebut dibuat dengan standar kemurnian British Pharmacopeia. 2 United State Pharmacopeia bahan tersebut berstandar United State Pharmacopeia. 3 General Reagents digunakan untuk pereaksi umum dengan tingkat kemurnian rendah. 4 Pro Analytic digunakan untuk analisis dengan tingkat kemurnian yang tinggi. Dalam kegiatan praktikum sekolah bahan kimia dalam tingkatan teknis sudah memadai. Dengan memilih bahan kimia tingkat teknis biaya pembelian bahan dapat dihemat lebih dari 50, namun apabila biaya memungkinkan dapat menggunakan bahan kimia dengan tingkat kemurnian lebih tinggi. Meskipun demikian dalam kegiatan praktikum sekolah penggunaan bahan kimia murni tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil kerja praktek. Bahan kimia teknis cocok untuk laboratorium sekolah karena harganya lebih murah daripada bahan-bahan analitik. Menggunakan bahan kimia dengan tingkat kemurnian tinggi untuk keperluan praktikum merupakan pemborosan. Daftar usulan bahan kimia dapat dinyatakan dalam format berikut DAFTAR USULAN BAHAN ZAT Sekolah Tahun ajaran No. Bahanzat Spesifikasi Jml. Harga satuan Harga total Nama Rumus Kimia 9 3. Langkah-langkah Penyiapan Alat dan Bahan Praktikum IPA

Yangdimaksud dengan Lead Time adalah tenggang waktu yang diperlukan untuk memperoleh bahan, dimulai pada waktu pengajuan permohonan pembelian sampai dengan diterimannya di gudang dan siap dipergunakan atau diserahkan kepada pemakai. Ada beberapa faktor yang memperngaruhi lead time, yaitu : Jadwal pemakaian bahan yang merujuk pada jadwal pelaksanaan proyek (master schedule) waktu yang diperlukan produsen dalam proses produksi

. 79 94 482 102 124 291 219 173

pengadaan bahan dan alat masuk dalam tahapan