Dimanabunyi gamelan diatur oleh irama yang sesui dengan maksud dan tujuan tari (soeryodiningrat). Pada dasarnya perkembangan seni tari dapat dibagi menjadi beberapa zaman diantaranya sebabgai berikut: Zaman Primitif Daftar Isi Zaman Primitif Zaman Masyarakat feudal Zaman masyarakat modern Jenis-jenis Tari Tari sunda ada sejak zaman primitive.
168 Seni Tari Kelas XII D i dalam berkarya seni tari, kita tidak boleh mengabaikan lingkungan dan kebudayaan sendiri. Namun demikian, cara-cara yang baik dari disiplin tari yang bukan milik bangsa kita dapat digunakan untuk memperluas wawasan dan memberikan kehidupan bagi kreativitas tari di Indonesia. Banyak seniman Indonesia yang berguru pada Martha Graham dari Amerika dan tokoh-tokoh tari lainnya dari mancanegara. Para seniman itu, di antaranya Setiarti Kailola, Bagong Kussudiardjo, Wisnu Wardhana, dan Sardono W. Kusomo. Tanpa meninggalkan kebudayaan bangsa kita, para seniman tersebut mampu menciptakan berbagai karya tari modern berkat kemampuan, pengalaman, dan pengetahuannya mengenai berbagai karya seni tari termasuk di antaranya, yaitu tari-tarian mancanegara. Pada bab ini kamu akan mempelajari tari-tarian mancanegara non-Asia, tepatnya tari-tarian di negara-negara Eropa. Kamu akan mempelajari sejarah, perkembangan, dan berbagai karya tari yang ada di negara tersebut. Kata Kunci Identifikasi – Karya Seni Mancanegara – Jenis, Peran, dan Perkembangan – Sikap Apresiasif – Keunikan A. Perkembangan Karya Tari di Eropa Tari merupakan karya seni yang mempunyai tempat penting di dalam kehidupan manusia. Karya seni tari sering dimanfaatkan di dalam berbagai aspek kehidupan manusia, baik secara individu maupun secara kelompok. Karya seni tari dapat digunakan sebagai sarana rekreatif dan edukatif. Bagaimana dengan karya seni di Eropa? Karya seni tari di Eropa dapat dilihat dari beberapa kebudayaan berikut. 1. Kebudayaan Prahistori Pada zaman prahistori belum ada permasalahan sosial seperti sekarang ini. Pada masa itu yang terpenting, yaitu perjuangan dalam mempertahankan kelangsungan kehidupan tiap pribadi. Masyarakat pada waktu itu belum merupakan suatu kelompok yang teratur sehingga peperangan antarkelompok pun jarang terjadi. Pertumbuhan serta perkembangan adat istiadat yang mengatur tata kehidupan manusia sangat bergantung pada alam tempat mereka hidup. Selera, rasa, dan ekspresi seni orang-orang yang hidup pada masa ini dapat dilihat pada gambar-gambar yang terdapat pada dinding goa. Sebagai contoh, peninggalan kebudayaan Magdalenia Eropa dari tahun SM, yaitu pada dinding-dinding goa terlihat gambar-gambar binatang yang realistis. Bukti pada zaman ini sudah ada tari-tarian dapat dilihat dari gambar-gambar yang menunjukkan orang-orang menari. Pada zaman ini dapat dikatakan bahwa tari-tarian mempunyai dua ciri sebagai berikut. a. Imitatif, meniru binatang. b. Mimitis, meniru kegiatan manusia sendiri. Tarian pada zaman ini sudah menggunakan topeng, baik yang dibuat maupun dengan muka yang dicat. Iringan tarinya menggunakan bunyi-bunyian dengan penekanan pada ritme tepuk tangan, gendang, dan suara manusia. Setiap tarian dilakukan dengan kesungguhan yang luar biasa. Hal ini dimaksudkan agar karya tari yang dilakukan mem- punyai kekuatan, misalnya, dengan melakukan tarian tersebut dapat mengusir roh jahat. Tari-tarian pada zaman kebudayaan prahistori yang masih ada pada waktu sekarang ini, di antaranya sebagai berikut. Gambar Tari tunggal mancanegara Re w w .dr ea m sti m om Di unduh dari 169 Seni Tari Kelas XII a. Di Siberia, ada tarian berburu binatang yang ditarikan oleh dua penari. Satu orang penari berperan sebagai pemburu dan satu orang sebagai binatang buruannya. b. Di Afrika, ada tarian yang dinamakan Vru. Tari ini juga menggambarkan perburuan binatang. Selain itu juga ada tari Damara yang menggambarkan gerak-gerak sapi dan biri-biri. c. Di Madagaskar, ada semacam tarian yang menggambarkan peperangan. Karya tari ini diperagakan oleh sekelompok penari laki-laki dan wanita. 2. Kebudayaan Mesir Kuno
SPIRITISMEDAN DUNIA ORANG MATI - Ir. Herlianto, M.Th. SPIRITISME adalah faham yang mempercayai bahwa manusia dapat melakukan hubungan dengan roh-roh orang mati, baik secara langsung, melalui pertolongan medium, maupun dengan cara-cara lain (jailankung, ouiya board, mimpi dll.). Masalah spiritisme sudah merupakan praktek manusia sejak lama sekali.
Jakarta - Tari Serimpi merupakan tarian Jawa klasik yang sudah ada sejak zaman kerajaan. Tarian ini terkenal memiliki gerak yang sangat halus dan cerita yang mengandung nilai zaman Mataram, Serimpi berfungsi sebagai tari pengiring pada upacara kerajaan. Ciri khas tarian ini adalah bunyi gending dari gamelan yang mengikuti gerakan para dari situs resmi Pemprov Daerah Istimewa Yogyakarta, sejarah Tari Serimpi tidak dapat terlepas dari kisah raja Mataram yakni Sultan Agung masa kekuasaan Sultan Agung, Kerajaan Mataram Islam mencapai puncak kejayaan dan sangat terkenal hingga ke penjuru nusantara. Salah satu bukti kejayaannya adalah berkembangnya kesenian tradisional dari dalam keraton, termasuk Tari zaman dulu, kesenian ini memperlihatkan keindahan serta nilai estetika seni tinggi dan identik dengan keanggunan, kecantikan, serta kesopanan para Tari Serimpi pada masa Sultan ke-3 ini memiliki fungsi sakral yakni hanya dipertunjukkan pada acara-acara tertentu seperti acara pisowanan agung maupun acara peringatan hari penting Mataram kala itu baru mengenal Tari Serimpi pada tahun 70-an, jauh setelah kesenian tari tersebut SerimpiMasih dikutip situs resmi Pemprov DIY, kata "serimpi" berasal dari bahasa jawa yakni "impi" yang memiliki arti "mimpi". Maksud ini diberikan karena pertunjukan tarian Serimpi bisa membawa siapapun yang menyaksikan seperti berada di alam mimpi yang tenang dan ditambah dengan adanya suara gending jawa beserta gamelan pengiring yang melantunkan irama nada asri nan damai sehingga membuat mata tersayup-sayup bak di alam Tari SerimpiAdapun jenis Tari Serimpi dari kedua kerajaan pewaris Mataram dapat dibedakan menjadi 2 yakni Serimpi gaya Ngayogyakarta dan Serimpi gaya buku Tari Srimpi, "Ekspresi Budaya Para Bangsawan Jawa" karangan Arif E. Suprihono, Serimpi Surakarta terdiri dariSerimpi Anglirmendhung,Serimpi Bondan,Serimpi Dhempel,Serimpi Ganda Kusuma,Serimpi Gambirsawit,Serimpi Gendiyeng,Serimpi Glondong Pring,Serimpi Jayaningsih,Serimpi Lobong,Serimpi Ludiromasu,Serimpi Muncar,Serimpi Sangupati,Serimpi Sukarsih,Serimpi Serimpi Yogyakarta terdiri dari1. Serimpi Babar Layar,2. Serimpi Dhempel,3. Serimpi Dhendhang Sumbawa,4. Serimpi Gambirsawit,5. Serimpi Genjung,6. Serimpi Hadi Wulangunbrangta,7. Serimpi Irim-irim,8. Serimpi Jaka Mulya,9. Serimpi Serimpi Jemparing,11. Serimpi Kadarwati,12. Serimpi Kandha,13. Serimpi Lala,14. Serimpi Ladrangmanis,15. Serimpi Layu-layu16. Serimpi Lobong,17. Serimpi Ludiromadu,18. Serimpi Mijil,19. Serimpi Muncar/serimpi Cina,20. Serimpi Pandelori,21. Serimpi Pestul,22. Serimpi Pramugari,23. Serimpi Riyambada,24. Serimpi Ranggajanur,25. Serimpi Ranumanggala,26. Serimpi Renggawati/Serimpi Hadi Wulangun Serimpi Renyep,28. Serimpi Sangupati,29. Serimpi Sekarkina,30. Serimpi Sekarsemeru,31. Serimpi Sigramangsah,32. Serimpi Sudorowerti,33. Serimpi Tamenggita,34. Serimpi Teja,35. Serimpi Tunjunganom36. Serimpi Merakkesimpir,37. Serimpi Ringgitmunggeng kelirItulah sejarah, makna dan jenis Tari Serimpi yang sudah ada sejak zaman kerajaan Mataram. Jangan lupa lestarikan ya, detikers! Simak Video "Tarian Tradisional Desa Lombasana, Makassar" [GambasVideo 20detik] lus/lus
MenurutDraeger, pada masa Palaeolitik (sekitar 15.000 tahun sebelum masehi), manusia primitif di Jawa yang dikenal dengan nama pithecantropus erectus sudah mengenal tehnik perkelahian atau beladiri sederhana, yakni dengan jurus tangan kosong atau dengan kembangan memakai senjata tongkat atau batu.
Menurut Hawkins tari merupakan ekspresi jiwa manusia yang diubah oleh imajinasi dan diberi bentuk melalui media gerak sehingga merupakan bentuk gerak yang simbolisasinya sebagai ungkapan si pencipta. Disisi lain diungkapkan oleh Soedarsono, tari yaitu ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan melalui gerakan ritmis yang indah. Selanjutnya pola dan struktur dari alur gerakan lebih berirama. Porsi alur gerakan anggota gerakan tumbuh diselaraskan dengan bunyi gamelan. Dimana bunyi gamelan diatur oleh irama yang sesui dengan maksud dan tujuan tari soeryodiningrat. Pada dasarnya perkembangan seni tari dapat dibagi menjadi beberapa zaman diantaranya sebabgai berikut Zaman Primitif Tari sunda ada sejak zaman primitive. Hal ini dapat dilihat dari dalam gambar-gambar yang ada didinding gua dan beberapa alat musik kuno yang digunakan untuk mengiringi tari adalah nekara. Dalam nekara terdapat gambar orang yang menari dengan kepala yang dihiasi bulu. Tari pada zaman masyarakat primitive bentuknya masih sangat sederhana namun memiliki keindahan tersendiri. Biasanya tari itu hanya digunakan untuk upacara sehingga bersifat magis dan sacral. Tarian zaman primitive hanya menirukan gerakan-gerakan alam, contohnya meniru gerakan-gerakan manusia yang disebut mimitis atau meniru gerakan-grrakan alam dan binatang yang disebut imitative. Zaman Masyarakat feudal Pada zaman ini tidak semua tari berkembang di wilayah yang sudah diatur suatu organisasi yang disebut kerajaan, yang lengkap dengan tingkat-tingkat birokrasinya masyarakat feudal. Namun, ada juga tari yang berkembang di masyarakat yang tatanannya sangat sederhana. Ini menggambarkan adanya tari yang berkembang sampai taraf tari klasik. Tari semacam ini disebut tari tradisional klasik. Pada zaman ini perkembangan model-model tari yang baku tidak hanya untuk upacara, tetapi juga berfungsi untuk hiburan dan seni pertunjukan atau tontonan. Bahkan tari yang berfungsi sebagai tontonan sudah ada yang ditata sedemikian rupa sehingga memiliki nilai artistic yang sangat tinggi. Zaman masyarakat modern Perlu dicatat di sini bahwa perkembangan tari sudah semakin kompleks. Tari oleh seseorang dijadikan sebagai media untuk berprestasi. Lomba-lomba tari atau festival tari sering dilaksanakan di berbagai tempat. Bahkan, para seniman mencoba menciptakan tari-tari yang lebih kreatif. Mereka memperbarui nilai serta bentuk tari yang sekarang sering disebut tari kreasi baru. Jenis-jenis Tari Jenis dan bentuk tari sangat beragam, mulai dari tari primitive sampai tari kreasi baru yang merupakan buah karya dari tangan-tangan berbakat para seniman. Semuanya dikemas dalam tampilan bagus nan indah. Tetapi, secara umum tari dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, diantaranya sebagai berikut Tari primitive Tari ini, biasanya berkembang di daerah orang yang menganut kepercayaan animisme dan dinamisme. Tari primitive merupakan wujud kehendak, berupa pernyataan maksud dan permohonan. Dengan demikian, tarian ini lebih cenderung dengan pernyataan maksud masyarakat dalam melaksanakan keinginan bersama. Tari Tradisional Tradisional atau sering disebut tradisi berarti warisan budaya yang sudah cukup lama hidup dan berkembang secara turun-temurun. Disamping selain hasil dari kebudayaan tarian juga merupakan seni yang sudah cukup lama hidup secara turun-temurun, sehingga jenisnya sangat banyak dan tersebar di seluruh wilayah nusantara. Pada umumnya tari-tari tradisional digarap secara baik dengan memperhatikan kaidah-kaidah seni pertunjukan sehingga merupakan tarian yang bernilai artistic cukup tinggi. Tarian seperti ini biasanya disebut tari tradisional klasik dan tari tradisional folklasik. Tari Non Tradisional/Kreasi Baru Tari nontradisional yaitu tarian yang tidak berpijak pada pola tradisi dan aturan yang sudah baku. Tarian ini merupakan bentuk ekspresi diri yang memiliki aturan yang lebih bebas, tetapi secara konseptual tetap mempunyai aturan. Contoh dari kreasi yaitu tari Marpangir Sumatra Utara dan Tari Payung Riau. Demikianlah artikel tentang Perkembangan Seni Tari, Zaman Primitif, Zaman Masyarakat Feudal, Zaman Masyarakat Modern, Dan Jenis-Jenis Tari Lengkap dari Baca juga Periodisasi Seni Rupa Mancanegara, Zaman Prasejarah, Zaman Klasik, Zaman Pertengahan, dan Zaman Renaissance Lengkap Aliran-Aliran dalam Seni Rupa Lengkap 60 Alat Musik Tradisional Indonesia Daerah Asal, Gambar dan Penjelasan
B Sejarah dan Latar Belakang Tradisi Tabuh Rah dan Tajen. Sebelum kedatangan Agama Hindu di Nusantara 3 , masyarakat masih memeluk keyakinan primitif, yaitu Animisme dan Dinamisme. Pengaruh agama Hindu yang paling besar terdapat di pulau Jawa, khususnya diantara suku Jawa. Agama Hindu masuk di Indonesia belum dapat diketahui secara pasti.
1. Tari Zaman Prasejarah / Zaman Primitif Zaman primitif adalah zaman prasejarah yaitu zaman sebelum munculnya kerajaan sehingga belum mempunyai pemimpin secara formal. Zaman primitif ini berkisar anatara tahun SM – 400 M. Pada zaman masyarakat primitive ada 2 zaman yaitu zaman batu dan zaman logam. Pada zaman batu kemungkinan tari – tarian hanya diiringi dengan sorak – sorai serta tepukan tangan. Sedangkan pada zaman logam sudah terdapat peninggalan instrument music yang ada sangkut pautnya dengan tari yaitu nekara atau kendang yang dibuat perunggu. Diantara lukisan – lukisan yang menghias nekara itu ada lukisan yang menggambarkan penari yang pada kepalanya dihias bulu – bulu burung dan daun – daunan. Seni muncul dari ungkapan perasaan ekspresi manusia atas suatu suasana tertentu. lonjakan kegembiraan seseorang saat memperoleh kesenangan akan membentuk gerakan ekspresif , lompatan manusia purba ketika berburu binatang juga terjadi secara spontan. Gerakan - gerakan inilah yang kemudian mengkristal dan disusun dalam bentuk tarian. dari berbagai peristiwa sehari - hari kemudian terlahir bentuk - bentuk rangkaian gerak yang diwujudkan dalam bentuk upacra ritual masyarakat purba. Dengan diiringi pukulan - pukulan genderang dan sejenisnya, kelompok masyarakat purba bergerak - gerak mengelilingi api unggun yang menyala sambil melantunkan mantra - mantra dan nyanyian - nyanyian persembahan bagi nenek moyang mereka. inilah cikal bakal tumbuhnya tari. Tari primitif merupakan tari yang berkembang di daerah yang menganut kepercayaan animisme, dan dinamisme. Tari ini lebih menekankan tari yang memuja roh para leluhur dan estetika seni. Tari primitif biasanya merupakan wujud kehendak berupa pernyataan maksud dilaksanakan dan permohonan tarian tersebut dilaksanakan. Ciri tari pada zaman primitif adalah kesederhanaan kostum, gerak dan iringan menjadi lebih dominan bertujuan untuk kehendak tertentu sehungga ungkapan ekspresi yang dilakukan berhubungan dengan permintaan yang diinginkan. ciri – ciri tari primitif antara lain 1. gerak dan iringan sangat sederhana berupa hentakan kaki, tepukan tangan / simbol suara / gerak – gerak saja yang dilakukan 2. gerakan dilakukan untuk tujuan tertentu misalnya menirukan gerak binatang karena berburu, proses inisiasi, kelahiran, perkawinan, panen. 3. instrumen sangat sederhana terdiri dari tifa, kendang, / intrumen yang hanya dipukul secara tetap bahkan tanpa memperhatikan dinamika 4. tata rias sederhana bahkan bisa berakulturasi dengan alam sekitar. 5. tari bersifat sakral karena untuk upacara keagamaan. 6. tarian primitif tumbuh dan berkembang pada masyarakat sejak zaman prasejarah yaitu zaman sebelum munculnya kerajaan sehingga belum mempunyai pemimpin secara formal. Kehidupan masyarakat masih bergerombol, berpindah – pindah dan bercocok tanam. 7. tarian primitif dasar geraknya adalah maksud dan kehendak hati dan pernyataan kolektif. 8. atribut pakaian menggunakan bulu – buluan dan daun – daunan 9. formasi pada tarian primitif biasanya berbentuk lingkaran karena menggambar kekuatan. 10. tarian ini berkembang pada masyarakat yang menganutpola tradisi primitif / purba dimana berhubungan dengan pemujaan nenk moyang dan penyembahan leluhur. Contoh tari primitif tari bailita dan tari dayang modan. 2. Tari Zaman Feodal / Penjajahan 400 M – 1945 Zaman feodal / zaman penjajahan berkisar antara tahun 400 M – 1945. Jenis Tari zaman feodal ini ditandai dengan bermunculan para pakar tari yang memberikan macam – macam definisi. Tokoh – tokoh tersebut antara lain curt sach, soedarsono, corry hamstrong, la mery dan lain sebagainya. Pada zaman ini tari memiliki berbagai fungsi antara lain tari upacara, tari hiburan, tari pertunjukan. Tari yang berfungsi sebagai upacara ritual dan yang berfungsi sebagai hiburan pribadi sebagian tidak tercakup karena tari ritual pada umumnya lebih mementingkan tujuan dari pada bentuk penyajiannya, sedangkan tari hiburan lebih mementingkan keikutsertaan penari dalam tari itu dari pada kenikmatan untuk menontonnya. Pada zaman feodal ini tari di Indonesia banyak dipengaruhi oleh kebudayaan yang datang dari luar khususnya India. Selanjutnya muncul Islam melalui kerajaan – kerajaan di Indonesia saat itu, serta pengaruh perluasan wilayah bangsa barat yang kemudian membawa situasi tari di Indonesia lebih modern. Perkembangan tari zaman feodal dianggap baik karena pengaruh agama hindu, seni tari merupakan bagian yang penting dalam upacara keagamaan yang salah satu buktinya yaitu terdapat gambar atau relief candi yang menggambarkan para penari sedang menari diiringi beberapa instrumen musik. Pada zaman Indonesia Hindu lahir tari istana sebagai seni yang memiliki nilai artistik yang tinggi antara lain golek, gambyong. Dengan masuknya pengaruh budaya hindu lahirb wayang wong, sapta bedaya, wayang topeng, sri kepi, klana topeng dan lain sebagainya. Zaman feodal juga banyak dipengaruhi oleh pengaruh agama Islam. Pengaruh agama Islam yang membawa seni tari lebih berkembang karena digunakan sebagai media penyebaran agama Islam terutama di kerajaan Mataram, Kesultanan Cirebon dan Kerajaan Demak. Pada zaman ini juga muncul beberapa topeng antara lain panji kasatriyan, candra kirana, handoyo, raton, klano, denowo, tembem, pentul dan lain sebagainya. Setelah zaman invasi perluasan wilayah bangsa Barat, seni tari lebih berkembang hal ini terbukti dengan banyaknya tari yang diciptakan oleh penata tari dan bangsawan antara lain tari bedhaya, Srimpi, beksan, wireng, dan drama tari sendratari. Pada zaman feodal / penjajahan juga banyak muncul tari yang bertemakan kepahlawanan / heroik antara lain tari pejuang, bandayuda, prawiroguna, keprajuritan dan lain sebagainya. 3. Tari Zaman Modern zaman setelah indonesia merdekan sampai sekarang Jenis tari zaman modern ini ditandai dengan munculnya koreografer – koreografer individu yang menciptakan karya – karya baru, lebih sebagai ekspresi diri dari pada ekspresi komunal. Gagasan koreografer individual sebagai sebuah aspek penting dari dampak kebudayaan barat. Tokoh – tokoh tari modern antara lain isadora Duncan, Martha Graham, doris Humphrey, Mary Wigman dan lain sebagainya. Tokoh tari modern dari Indonesia salah satunya adalah Sardono W Kusumodan Sal Murgiyanto. Karya tari yang muncul pada zaman modern ini antara lain Dongeng dari Dirah, Meta Ekologi, Hutan yang Merintih. Di Indonesia pada masa setelah merdeka juga muncul tari yang bernuansa tradisional garapan baru yaitu tari Karno Tanding, Tari Retno Ngayuda, Tari Retno Tinanding, Tari Menak Koncar dan lain sebagainya
Secarakeseluruhan, musik Indonesia terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya musik tradisional, keroncong, dangdut, perjuangan, dan populer. Seni tari di Indonesia mulai berkembang sejak abad ke-6 di zaman yang masih serba primitif. Perkembangan ini lagi-lagi diprakarsai oleh masuknya pengaruh Hindu, Budha, dan Islam.
Tarian suku dayak, adalah salah satu tari primitif di Indonesia. Yuk, ketahui ciri-ciri, keistimewaan, dan contoh tari primitif! - Apa teman-teman tahu pengertian tari primitif? Tari primitif adalah tari yang berkembang pasa masa masyarakat primitif yang belum memiliki peradaban. Masa primitif adalah zaman prasejarah yaitu masa sebelum munculnya kerajaan sehingga belum mempunyai pemimpin secara formal. Masa primitif ini berkisar antara tahun sebelum Masehi hingga 400 Masehi. Masa ini dibagi dalam zaman Batu dan zaman Logam perunggu dan besi. Tarian pada zaman Batu hanya diiringi dengan sorak sorai serta tepuk tangan, sedangkan pada zaman Logam ditemukan nekara alat musik primitif dan ditemukan gambar penari dengan menggunakan hiasan bulu-bulu burung dan daun-daunan di kepalanya. Gerakan tari primitif sangat sederhana. Tari primitif ini menirukan gerakan hewan dan gerakan alam dengan gerakan-gerakan tangan, gerakan kaki, san gerakan kepala sambil bergerak melingkar mengelilingi api unggun. Ciri-Ciri Tari Primitif Tari primitif memiliki ciri-ciri berikut ini 1. Gerak perulangan dan iringan sangat sederhana, yakni berupa hentakan kaki, tepukan tangan, suara, dan gerakan sederhana. Baca Juga Pengertian Pola Lantai Jenis, Fungsi, dan Contoh Pola Lantai Tari Tradisional Indonesia 2. Gerakan dilakukan untuk tujuan tertentu misalnya menirukan gerak binatang karena berburu dan tujuan ritual tertentu. 3. Instrumen tari sangat sederhana, berupa alat pukul. Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan
. 65 34 356 280 347 290 23 396
bukti bahwa pada zaman primitif sudah ada tarian yakni