Perumusan kebijakan adalah pengembangan kebijakan yang efektif dan dapat diterima untuk mengatasi masalah apa yang telah ditempatkan dalam agenda kebijakan. Perhatikan bahwa ada dua bagian definisi ini Formulasi efektif, berarti bahwa kebijakan yang diusulkan dianggap sebagai solusi yang valid, efisien, dan dapat diterapkan. Jika kebijakan ini dilihat sebagai tidak efektif atau tidak bisa dijalankan dalam prakteknya, maka tidak ada alasan yang sah untuk mengusulkan rumusan kebijakan tersebut. Oleh karena itu, terdapat berbagai alternatif kebijakan yang diusulkan. Ini adalah fase analisis dari perumusan kebijakan. Formulasi diterima berarti bahwa arah kebijakan yang diusulkan kemungkinan akan disahkan oleh pengambil keputusan yang sah, biasanya melalui suara mayoritas dalam proses tawar-menawar. Artinya, kebijakan itu harus layak secara politis. Jika kebijakan kemungkinan akan ditolak oleh pengambil keputusan, mungkin tidak praktis untuk menyarankan kebijakan tersebut. Ini adalah fase politik perumusan kebijakan. Public policy formulation is the development of effective and acceptable policies to address what problems have been placed on the policy agenda. Note that there are two parts to this definition Effective formulation means that the proposed policy is considered a valid, efficient, and applicable solution. If this policy is seen as ineffective or unenforceable in practice, then there is no valid reason to propose the formulation of the policy. Therefore, there are various policy alternatives proposed. This is the analytical phase of policy formulation. Acceptable formulation means that the proposed policy direction is likely to be endorsed by the legitimate decision maker, usually by majority vote in the bargaining process. That is, the policy must be politically feasible. If the policy is likely to be rejected by the decision maker, it may not be practical to suggest the policy. This is the political phase of policy formulation. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free PRODI STRATEGI PERTAHANAN LAUTFAKULTAS STRATEGI PERTAHANAN UNHAN RITAHUN AJARAN 2019OlehDr. Lukman Yudho Prakoso., MAP Kolonel Laut E Nrp 11427/PGadik Utama Luar Formasi-Kodiklatal SurabayaDosen Prodi Strategi Pertahanan Laut, Fak SP-Unhan RI MODEL KEBIJAKANAllison, 19811. Rational actor;Sosok pemerintah sebagai kotak-hitam, spt aktor individual2. Organisational process;Kebijakan sebagai output organisasi, dg struktur, sistem koordinasi, kerjasama antar-satuan, SOP. Ekspektasi thd kebijakan inkremental3. Bureaucratic politics;Kebijakan pemerintah adl produk politik, tawar-menawar, tergantung persepsi dan posisi para pelaku. “Where you stand depends on where you sitâ€. INSTRUMEN KEBIJAKAN1. Peraturan perundangan;Kewenangan membuat peraturan perundangan adalah sumberdaya unik bagi pemerintah2. Layanan umum public services;Pemerintah = organisasi penyelenggara layanan umum paling besar. Catatan terkadang swasta & Ornop lebih efektif, efisien3. Dana;Ideal 45% untuk kesra. Di Indonesia 69% untuk Pajak;“The government giveth and the government taketh awayâ€. Pembebasan pajak tax holiday & pajak progresif sebagai instrumen distribusi. 5. Imbauan suasion;Atas nama kepentingan umum, pemerintah punya posisi lebih baik untuk menyampaikan imbauan. TATA-URUTAN PERUNDANGAN1. UUD 19452. Ketetapan MPR3. Undang-undang4. Perpu5. Peraturan Pemerintah6. Keputusan Presiden7. Peraturan Semua pihak harus dilindungi haknya2. Efektivitas perundangan berlain-lainan. Kelengkapan perundangan tidak menjamin kualitas kebijakan yg baik3. Pelaksanaan peraturan jauh lebih penting daripada ratifikasinya. TANTANGAN KEBIJAKAN PUBLIK DI INDONESIA1. Mewujudkan negara kesejahteraan welfare state2. Pemberantasan korupsi3. Partisipasi4. Desentralisasi5. Keberagaman6. Posisi politik internasional WELFARE STATEUNTUK INDONESIA ?ï°Welfare State Sistem yang memberi peran lebih besar kepada negara pemerintah untuk mengalokasikan dana publik demi menjamin terpenuhinya kebutuhan dasar warganya Spicker, 1988Fakta di Indonesiaï°97,5% aset nasional ternyata dimiliki oleh 2,5% konglomerat BPS, 1997ï°SBY menargetkan pajak sebesar 19% dari PDB tetapi belanja kesejahteraan sosial hanya 4% dari PDB PROSES KEBIJAKAN Jones, 1984Kegiatan Kategori ProdukPersepsiAgregasiOrganisasi RepresentasiPenyusunan agenda Masukan masalah ke pemerintahMasalahTuntutan demandAksesPrioritasFormulasiLegitimasiPenganggaranTindakan dari pemerintahProposalProgram AnggaranImplementasi Tanggapan teknis pemerintah thd masalahLayananPembayaranKemudahanPengawasanEvaluasiPenyesuaian“Terminasiâ€Masukan program ke pemerintah JustifikasiRekomendasiPerubahanSolusi MODEL PERUMUSAN AGENDAProblem streamPolicy streamPolitical streamAgenda SIAPA YANG TERLIBAT DALAM PERUMUSAN KEBIJAKAN?ï°Di dalam pemerintahan eksekutif, birokrat, ada banyak pihak yang bekerja untuk aktor di pemerintahan staf ahli, akademisi, kelompok profesional, staf khusus DPR, lembaga penelitian, konsultan, dsbï°Di luar pemerintahan kepentingan pribadi, pengusaha, kelompok kepentingan, kelompok kelompok ini kemungkinan juga memiliki staf ahli, akademisi, konsultan, atau staf khusus. KEMAMPUAN YANG DITUNTUT BAGI PERUMUS KEBIJAKANï°Melihat kaitan kebijakan dengan isu eksternal. Mis isu energi dengan lingkunganï°Melihat kaitan dengan isu internal. Mis isu bencana banjir dengan perencanaan kota, konservasi lingkunganï°Mengetahui apa yang harus dilakukan; analisis data, pengalaman, intuisiï°Mengetahui dampak positif maupun negatif; projektif maupun reaktif. SUMBERDAYAPERUMUS KEBIJAKAN1. Inisiasi2. Staff dan perencanaan3. Komunikasi dan publisitas4. Dukungan lembaga5. Penggalangan antar-elit6. Pendanaan7. Sanksi dan kontrol 020 40 60InisiasiKomunikasidan publisitasPenggalanganantar-elitSanksi dankontrolIdentifikasi Kekuatan Pengaruh Leverage PointsIsu Tata-ruangIsu PengangguranIsu LingkunganBauer & Gergen, 1968185 BIROKRASI MENGUBAH CONFLICT MENJADI DISPUTE?Respon birokrat thd konflik Ellison, dlm Nagel & Mills, 1991InisiasiStimulasiEskalasiCegah / PendamPersempit / MediasiPecahkan / ResolusiAmatiBiarkan AbaikanHindariSikap Terhadap Konflik+_Sikap TerhadapTindakan+_ LEGITIMIZING POLICIESMengabsahkan KebijakanMengapa tidak semua rumusan kebijakan secara otomatis dapat terlaksana?Persoalan legitimasi1. Tidak semua perumus kebijakan paham tentang proses kebijakan, peka terhadap masalah publik, dan piawai dalam menyepadankan instrumen dan tujuan2. Pertentangan antar stake-holderstentang cara memecahkan masalah publik3. Banyak kepentingan yang belum terakomodasi4. Komunikasi dari para perumus kebijakan kurang efektif dan kurang berhasil meyakinkan publik KOMPOSISI DPR 2004-2009No. Partai Jumlah1 Golkar 1282 PDIP 1093PPP 584 Demokrat 555 PAN 536PKB 527PKS 458PBB 119 Lainnya 39Total 550 KOMPOSISI FRAKSI DEWAN KOTA Jml1 PDIP 112 PAN 93 Golkar 54 Demokrat dan Persatuan55 Keadilan Sejahtera5 PENGANGGARAN BUDGETINGWildavsky The Politics of the Budgetary Process, 1979 ï°â€œthe budget lies at the heart of the political processâ€.ï°â€œAnggaran adalah serangkaian tujuan dengan daftar harga terlampirâ€.Rubin The Politics of Public Budgeting, 2000ï°Budgets reflect choicesï°Budgets reflect prioritiesï°Budgets reflect relative proportions of decisions made for local and constituency purposes. BENTUK-BENTUK IMPLEMENTASI KEBIJAKANï°Pelayanan; pendidikan, kesehatan, kependudukanï°Pembayaran; subsidi, BLTï°Kemudahan access; infrastruktur, listrik, teleponï°Pengawasan; IMB, UU pilar implementasi Jones, 19911. Organisasi2. Interpretasi3. Pelaksanaan, prosedur / ketentuan rutin Konteks Tata-Pemerintahan dan Kebijakan PublikOtoritas / KewenanganTransaksi PersuasiAktivitas pokok pemerintahanPembebanan ImposingPengaturanPenyediaan barang & jasaPenciptaan kerangka-kerjaPenilaian hasilMengundang partisipasiMenunjukkan arah kebijakanPerspektif yang tepat bagi implementasi Penegakan enforcementKinerja Hasil bersama co-productionJalur manajemen publik Input Output Outcomesebagai hasil kerjasama ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.
Sebutkan3 alasan mengapa perlu dikembangkan bioteknologi hewan dan tumbuhan transgenik, dan apakah dampak negatif yang dapat ditimbulkan dengan dikembangkannya hewan dan tumbuhan transgenik! SD Matematika Bahasa Indonesia IPA Terpadu Penjaskes PPKN IPS Terpadu Seni Agama Bahasa DaerahWeb server is down Error code 521 2023-06-16 132203 UTC What happened? The web server is not returning a connection. As a result, the web page is not displaying. What can I do? If you are a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you are the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not responding. Additional troubleshooting information. Cloudflare Ray ID 7d835c033f12b994 • Your IP • Performance & security by Cloudflare kebijakan1LihatjawabanIklanIklan Nanadya26Nanadya26 Rakyat. Kunci sejahteranya para pemerintah Semua yang dilakukan pemerintah juga untuk kepentingan rakyat. Bila rakyat tidak setuju, untuk apa dibuat perumusan kebijakan .Jadi, rakyat adalah raja.Maaf kalau salahIklanIklanPertanyaan baru PPKnberikan contoh tanggung jawab kepada -karena rakyat adalah pemegang kekuasaan tertinggi-karena rakyat yg akan mengikuti perumusan tsb-karena rakyat yg harus memilih dan melakukannya. 1. Rakyat, kunci kejayaan pemerintah2. Apapun yang dilakukan pemerintah, pasti juga untuk kepentingan rakyat pula. 3. Perumusan kebijakan juga perlu disetujui rakyat. Bila rakyat tak setuju, mengapa perlu dibuatMaaf kalau salah . 0 221 193 489 110 9 81 331